JAKARTA, iNews.id - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti buka suara mengenai wacana mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua koalisi besar. Dia mempertanyakan posisi Jokowi nantinya dalam koalisi tersebut.
"Kalau dia akan menjadi pemimpin dari koalisi politik itu, kemudian posisi dia apa?" kata Ikrar dalam diskusi bertajuk Para Pendekar Turun Gunung, Sabtu (16/3/2024).
Ikrar mencontohkan koalisi di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, SBY menunjuk ketua umum Golkar saat itu, Aburizal Bakrie, menjadi ketua koalisi pendukungnya.
"Pertanyaan saya, ketua koalisi itu kan pada masa itu digagas oleh presiden, apakah Prabowo memang menggagas adanya koalisi besar itu?" tanya Ikrar.
Dia juga mengomentari wacana koalisi besar itu untuk menunjang proyek Indonesia Emas 2045 jika Jokowi menjadi pemimpinnya. Ikrar pun mempertanyakan apakah Jokowi akan turut andil memikirkan hal tersebut jika tidak menjadi presiden.
"Saya kemudian banyak mengkritik kenapa demikian? Emangnya Jokowi memikirkan soal itu? Yang kecil dulu deh, gagasan dia untuk mobil Esemka itu kemudian lenyap tanpa bekas setelah beliau menjadi gubernur DKI Jakarta, apalagi menjadi presiden Republik Indonesia," tutur dia.