JAKARTA, iNews.id - Pengamat Kebijakan Publik dari Center For Youth and Population Research (CYPR) Boedi Rheza memuji program unggulan 1 fasilitas kesehatan (faskes) dan 1 tenaga kesehatan (nakes) di setiap desa yang digagas Ganjar-Mahfud. Program tersebut menunjukkan perhatian dan prioritas di bidang kesehatan.
“Sejauh ini, data memang menunjukkan bahwa saudara-saudara kita di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, belum menikmati adanya faskes dan nakes yang cukup.” ujar Boedi dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023).
Dia mengatakan, dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 275 juta jiwa, tentunya penting untuk merumuskan strategi pembangunan bidang kesehatan menyasar pada penguatan penyediaan faskes dan nakes.
“Program ini sangat baik untuk diimplementasikan, sehingga nantinya kejadian-kejadian luar biasa seperti malaria, campak dan bahkan HIV/AIDS yang masih tinggi dapat ditekan,” Ujarnya.
"Pemerataan tersebut juga dapat berfungsi sebagai peringatan awal (early warning) jika mulai terjadi suatu kondisi kejadian luar biasa yang sering terjadi di wilayah Indonesia Timur seperti malaria," tuturnya.
Boedi menilai baru Ganjar Pranowo yang mengampanyekan program unggulan bidang kesehatan dan langsung menyentuh kepada akar masalah. Menurut dia, desa tidak bisa dipinggirkan dari perhatian pemerintah.