"Saya penasaran, akhirnya saya mau las buat belah besinya kan. Nah tiba-tiba anak saya nyamperin, dia agak curiga liat bentuknya. Anak saya nyuruh tahan dulu jangan dilas, terus dia cek-cek di Google. Dari situ akhirnya tahu ini mortir," katanya.
Beruntung, atas aksi sigap sang anak, Halili sekeluarga terselamatkan dari ledakan yang bisa saja terjadi. Atas arahan dari rekan sejawat, Halili lantas bergegas melapor ke kantor Polsek Serpong.
"Kaget bukan main saya. Habis itu saya buru-buru melapor karena takut kenapa-napa. Dari sana, polisi langsung datang ke lapak saya sambil nunggu gegana katanya," ujarnya.
Tim gegana yang datang tak lama kemudian lalu mengamankan benda diduga mortir itu. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki siapa dua pria yang menjual rongsokan besi berikut mortir tersebut kepada Halili.
"Ada dua mortir, yang satu panjang 30 cm dan lebar 10 cm, dan satunya lagi panjang 60 cm dan lebar 15 cm. Selanjutnya dilakukan pengamanan barang bukti diduga mortir ke Detasemen Gegana Polda Metro Jaya guna pemeriksaan lebih lanjut," kata Kasi Humas Polres Tangsel AKP M Agil.