JAKARTA, iNews.id - Pengertian majas metafora dan contohnya menjadi hal menarik yang akan dibahas kali ini. Tanpa kita sadari, kita kerap menggunakan majas metafora di kehidupan sehari-hari.
Majas adalah suatu gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan makna pesan secara imajinatif atau berupa kiasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan beberapa hal; atau dalam bentuk kiasan. 
Adapun penggunaan majas di dalam suatu karya sastra untuk memberikan efek agar tulisan di dalam karya sastra tersebut menjadi lebih hidup. Sehingga pembaca mendapatkan efek emosional dari karya sastra itu. 
Sementara itu menurut Henry Guntur pada bukunya yang berjudul Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (1993), istilah metaphora atau metafora diturunkan dari kata meta yang artinya di atas dan pherein yang artinya membawa.
Majas metafora berarti dapat diartikan sebagai gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan objek satu dengan objek lainnya karena memiliki sifat yang hampir mirip bahkan barangkali sama. 
Berikut ini ulasan mengenai pengertian majas metafora dan contohnya. 
1. Sulit menasehati kepala batu. (Penjelasan: Kepala batu: Tidak mau menuruti nasihat orang lain). 
2. Para tetangga menjulukinya sebagai tangan panjang karena sering mencuri. (Penjelasan: Tangan panjang: Sering mencuri). 
3. Udin adalah tangan kanan Pak Rudi. (Penjelasan: Tangan kanan: Orang kepercayaan).
4. Budi merupakan anak yang pintar. tidak salah jika ia dijuluki kamus berjalan. (Penjelasan: Kamus berjalan: Orang yang pintar menggunakan bahasa). 
5. Andini adalah seorang kutu buku di kelasnya. (Penjelasan: Kutu buku: Pintar). 
6. Si jago merah melahap habis pemukiman kumuh di daerah Sokarana. (Penjelasan: Si jago merah: Api). 
7. Andi adalah anak emas Pak Jamal. (Penjelasan: Anak emas: Anak kesayangan). 
8. Ed Sheeran merupakan penyanyi yang sedang naik daun. (Penjelasan: Naik daun: Populer). 
9. Ayah selalu membawa buah tangan usai kunjungan dinas di luar kota. (Penjelasan: Buah tangan: Oleh-oleh). 
10. Di zaman sekarang ini banyak orang bermuka dua. (Penjelasan: Bermuka Dua: Munafik). 
11. Hariman dikenal sebagai pria yang rendah hati. (Penjelasan: Rendah hati: Tidak sombong). 
12. Setelah ayahnya meninggal, kini Jupri menjadi tulang punggung keluarga. (Penjelasan: Tulang punggung: Pencari nafkah). 
14. Jaka menjadi buah bibir karena dihukum saat upacara di sekolah. (Penjelasan: Buah bibir: Bahan omongan). 
15. Anggi adalah buah hati Pak Budiman dan Bu Resti yang dinantikan keduanya selama 10 tahun. (Penjelasan: Buah hati: Anak)
16. Tidak disangka karena kesalahan kecil pegawainya, Pak Heru naik pitam dan memecat karyawan tersebut. (Penjelasan: Naik pitam: Emosi). 
17. Orang yang tinggi hati tidak disukai banyak orang. (Penjelasan; Tinggi hati: Sombong). 
18. Pak Banu dikenal sebagai orang yang baik dan ringan tangan. (Penjelasan: Ringan tangan: Suka memberi). 
19. Anak adalah harta karun bagi kedua orang tuanya. (Penjelasan: Harta karun: Hal yang paling berharga). 
20. Sampah masyarakat itu akhirnya ditangkap polisi. (Penjelasan: Sampah masyarakat: Orang yang hanya memberikan kontribusi negatif kepada masyarakat). 
21. Orang yang bersalah dan melanggar hukum akan dibawa ke meja hijau. (Penjelasan: Meja hijau: Pengadilan). 
22. Tidak ranking satu, bukan berarti memiliki otak udang. (Penjelasan: Otak udang: Bodoh). 
23. Ia memasang muka tembok di depan banyak orang yang tahu perlakuannya. (Penjelasan: Muka tembok:Orang yang tampil seakan tidak memiliki salah, padahal ia bersalah;orang yang tak tahu malu.). 
24. Meski tidak mendapatkan nilai yang bagus, kita tidak perlu berkecil hati. Sebelum ujian berikutnya, kita bisa belajar dengan giat. (Penjelasan: Berkecil hati:sedih atau kecewa). 
25. Tikus kantor masih banyak di negeri ini. (Penjelasan: Tikus kantor: Koruptor).
26. Lapang dada usai ditimpa musibah. (Penjelasan: Lapang dada: Ikhlas dan sabar).