Perang Rusia-Ukraina, Waspadai Dampak terhadap Perekonomian Indonesia

Felldy Aslya Utama
Pengamat Militer dan Intelijen sekaligus Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Cyber Security Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. (Foto: Perindo)

Perempuan disapa Nuning mengatakan perang yang terjadi di Balkan saat ini masuk dalam kategori perang asimetris dari perspektif ilmu Pertahanan. Rusia adalah kekuatan yang superior dan Ukraina adalah kekuatan yang inferior. 

"NATO berusaha menancapkan kekuasaannya di Ukraina yg secara geografis berbatasan langsung dengan Rusia. Perbandingan kekuatan militer dan anggaran perang jelas dimiliki Rusia. Di atas kertas Rusia pasti ingin melaksanakan perang dalam waktu secepat-cepatnya sementara Ukraina pasti melancarkan perang berlarut," katanya.

"Sejarah menunjukkan bahwa kekuatan superior seperti Rusia ternyata kalah di Afghanistan. Amerika Serikat juga kalah di Vietnam dan Afghanistan," imbuh dia.

Ada beberapa skenario yang dapat ditempuh dunia Internasional untuk mengakhiri perang. Kata Nuning, pertama, gencatan senjata dan turun tangannya PBB. Kedua, NATO mengerahkan kekuatan penuh mengalahkan Rusia dan memukul Rusia di wilayahnya sendiri. 

"Ketiga, Ukraina menang perang berlarut," katanya.

Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait
Megapolitan
11 hari lalu

Pramono Pertimbangkan Usulan Mikrotrans Tak Lagi Gratis

Nasional
1 bulan lalu

Menkeu Purbaya: IHSG akan Cenderung Baik, 10 Tahun Lagi To The Moon!

Nasional
1 bulan lalu

Pakar Ungkap MBG Tak Jawab Persoalan Ekonomi Masyarakat

Nasional
1 bulan lalu

Menko Airlangga soal IHSG Tembus Rekor Tertinggi: Bukti Kepercayaan Investor 

Internasional
2 bulan lalu

Top! YouTuber Sumbang Rp49 Triliun ke Perekonomian Inggris

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal