Cania memperkirakan, calon pemimpin yang hendak maju di pemilu tingkat daerah harus menyiapkan modal antara Rp30-50 miliar. Menurutnya, tak semua calon yang berkompeten memiliki modal sebanyak itu.
"Jadi kita bisa perjuangin supaya game pemilunya ini nggak membuat kita terjebak di dalam money politics yang sekarang ada ya," ucap Cania.
Cania mengatakan, keberadaan praktik money politics dan caleg selebriti tak bisa dihindarkan dari sistem pemilihan proporsional terbuka yang berlaku saat ini. Apalagi, kata dia, parpol dituntut harus meraih ambang batas suara minimal 4 persen.
"Bagaimana caranya partai harus nyampe 4 persen ambang suara gitu kan, terus dia harus punya calon yang maksudnya kompeten gitu, sedangkan orang nggak ada yang tau (calegnya), ya nggak mungkin. Pasti game-nya akan beli celebrity, taruh jadi calon, karena dia sudah jelas, jutaan orang tahu dia kayak gitu loh," kata Cania.
"Nah kita mesti keluar dari game ini, makanya harus kita pikirkan bagaimana sistem pemilunya dikoreksi nih, gitu, supaya kita keluar dari game ini, sehingga tadi popular vote-nya pun tidak serta-merta akhirnya jadi menjadi siklus inkompetensi tadi, gitu ya," katanya.