JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto telah melantik 48 menteri dan sejumlah kepala lembaga Kabinet Merah Putih yang akan membantunya bekerja bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selama periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024). Dari jumlah tersebut, hanya lima menteri perempuan.
Kelima menteri perempuan di era Prabowo tersebut, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Rini Widyantini
Yang menarik, hanya satu menteri perempuan di era Jokowi-Ma'ruf Amin yang kembali diajak Prabowo bergabung dengannya di Kabinet Merah Putih, yakni Sri Mulyani Indrawati.
Jika dibandingkan dengan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), jumlah menteri perempuan Prabowo lebih sedikit. Pada periode pertama kepemimpinan Jokowi bersama Wapres Jusuf Kalla di Kabinet Indonesia Maju, ada sembilan menteri perempuan, yakni Menko Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.
Selanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Jumlah menteri perempuan di era kepemimpinan Jokowi periode pertama menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Jokowi sebelumnya pernah mengungkapkan alasannya menunjuk sembilan perempuan dalam Kabinet Kerja yang dipimpinnya karena meyakini kehebatan perempuan.
"Karena saya yakin kehebatan perempuan, saya juga meyakini ketelitian, ketangguhan dan kesiapan dalam bekerja," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat membuka Kongres XX Tahun 2018 Wanita Katolik Indonesia (WKRI), di Jakarta Pusat, Selasa, 30 Oktober 2018.