"Tetapi Lebaran justru mampu menggerakkan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi," tuturnya.
Sebagai contoh, penarikan uang kartal atau uang tunai selama periode Lebaran tahun 2021 meningkat 41,5 persen dibandingkan periode sama tahun 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat total penarikan uang kartal oleh perbankan secara nasional hingga tanggal hari operasional terakhir sebelum libur Lebaran mencapai Rp154,5 triliun.
"Adapun pada periode yang sama pada tahun lalu hanya mencapai Rp109,2 triliun," ucap Khaliq.
Bukan hanya itu saja, anjuran agama mengenai pentingnya silaturahim untuk mempererat persaudaraan dan saling memaafkan dalam suasana Idulfitri. Dia menegaskan Lebaran merupakan momentum keagamaan yang sangat dinanti bagi umat Muslim setelah menjalankan puasa Ramadan sebulan penuh.
"Realitas itulah yang selama pandemi tidak bisa dijumpai dan dinikmati karena terkendala dengan prokes yang harus ditaati oleh seluruh warga negara tanpa kecuali," ujarnya.
Kesemarakan Lebaran, lanjut Khaliq, baik Idul fitri maupun Idul Adha tidak nampak karena adanya pembatasan ruang gerak dan interaksi sosial dalam rangka memutus mata rantai dan penyebaran Covid-19. Terakhir, Partai Perindo berharap masyarakat yang mudik Lebaran untuk selalu menaati seluruh ketentuan yang berlaku dan selalu menjaga kesehatan.
"Cukup istirahat selama dalam perjalanan dan tiba di tempat tujuan dengan selamat," kata Khaliq.