"Kami tidak menyalahkan siapa-siapa saat dia gagal. Kami lebih menyadari bahwa mungkin saat itu kami belum siap," ujar Benedictus.
Meskipun harus menghadapi banyak rintangan, Regina tetap gigih. Dia mengikuti berbagai latihan fisik dan akademik, bahkan sering harus mandi di masjid atau pom bensin karena jadwal latihannya yang padat. Ibunya, Fransisca, juga sering meminta bantuan Regina untuk berbelanja di pasar, menunjukkan betapa tangguh dan berdedikasinya Regina dalam membagi waktu antara persiapan seleksi dan membantu keluarga.
Regina juga mendapatkan banyak motivasi dari orang-orang sekitarnya, termasuk pelatih tinju yang merupakan polisi.
"Dia selalu bilang bahwa polisi itu baik, lembut. Mungkin dari situ dia mulai membayangkan menjadi polisi," ujar Fransisca.
Regina pernah mengikuti berbagai olahraga, mulai dari nyanyi, tarung derajat, hingga tinju. Dia bahkan pernah menjadi juara satu dalam kejuaraan tinju tingkat provinsi. Minatnya terhadap olahraga semakin menguatkan tekadnya untuk menjadi polisi.