Jeje juga berharap, Paus dapat membawa kabar yang memberikan harapan kebahagiaan dan pesan perdamaian bagi dunia yang sedang dilanda ketegangan dan perang seperti yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
"Kami berharap kehadiran pemimpin tertinggi umat Katolik di Indonesia dan beberapa negara ASEAN, dapat memberi pesan yang memperkuat semangat persaudaraan antar-iman dan toleransi antar-umat beragama," tuturnya.
Setelah 35 tahun, Gereja Katolik Indonesia kembali menyambut kehadiran seorang Paus, sebuah momen bersejarah yang penuh makna.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Antonius Subianto Bunjamin, mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan Paus Fransiskus.
"KWI telah bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sejak April 2024," katanya, Sabtu (1/9/2024).
Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri berbagai acara penting, termasuk dialog antaragama di Masjid Istiqlal, Misa Agung di GBK, dan pertemuan dengan para pemimpin agama.