JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menggelar pertemuan bilateral di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). Selain soal ekstradisi, pertemuan juga membahas permasalahan yang terjadi di Myanmar.
Presiden Jokowi mengaku merasa sangat prihatin dengan situasi Myanmar yang bergejolak hingga kini. Indonesia dan Singapura ingin konsensus ASEAN yang meminta penghentian kekerasan di sana untuk dipatuhi.
"Mengenai Myanmar. Kita sangat prihatin melihat perkembangan situasi di Myanmar," ujar Jokowi dalam jumpa pers secara daring.
Jokowi mengingatkan, konsensus tersebut adalah keputusan ASEAN pada tingkat tinggi. Karena itu harus dihormati oleh semua negara khususnya di ASEAN.
"Kita juga sepakat bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar terus menjadi perhatian utama," kata Jokowi.
Dia juga mendorong agar bantuan kemanusiaan terus diberikan kepada Myanmar dan tanpa diskriminasi. Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya penguatan kelembagaan ASEAN.
"Agar ASEAN lebih tangguh dan mampu merespons berbagai tantangan baru di masa mendatang," ucap Jokowi.