Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga berbicara mengenai tema Natal 'Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga' yang diangkat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), PGI bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Menurutnya, tema ini mengingatkan bahwa jantung kehidupan berbangsa di mulai dari lingkup komunitas terkecil, yaitu keluarga.
Nasaruddin menyebut, jika keluarga bisa pulih maka akan berdampak luas bahkan sampai gereja dan negara.
"Jika keluarga dipulihkan, maka gereja akan bertumbuh. Jika gereja kuat, masyarakat menjadi rukun. Dan jika keluarga-keluarga kita tangguh, bangsa ini akan menemukan kembali arah dan harapannya," katanya.
Menurutnya, di tengah arus polarisasi, tekanan ekonomi, dan dampak bencana yang masih dirasakan banyak keluarga, rumah harus kembali menjadi ruang aman bagi iman dan kemanusiaan.
Itulah sebabnya Kementerian Agama, kata Nasaruddin, menempatkan penguatan ketahanan keluarga sebagai salah satu agenda strategis. Keluarga tidak hanya mendidik anak, tetapi menanamkan nilai moderasi, empati, dan tanggung jawab sosial sejak dini.
"Keluarga yang sehat secara spiritual dan sosial adalah fondasi paling kokoh bagi Indonesia yang damai dan beradab," ucapnya.