PGI Sesalkan Penyiksaan Warga Sipil di Papua, Serukan 3 Hal Ini 

Carlos Roy Fajarta Barus
Potongan video viral aksi penganiayaan terhadap warga Papua yang dilakukan oleh sejumlah orang menggunakan atribut militer. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyesalkan penyiksaan terhadap warga sipil di Papua yang pelakunya diduga aparat TNI. Video penganiayaan itu viral di media sosial dan memicu kemarahan masyarakat dan para pemerhati Hak Asasi Manusia (HAM). 

"Perilaku penyiksaan ini akan memperpanjang rantai kekerasan yang berujung pada bertambahnya korban masyarakat sipil dan aparat keamanan (TNI/Polri) di wilayah konflik Papua," kata perwakilan Biro Papua PGI, Pdt. Ronald Rischard dalam keterangan tertulis, Senin (25/3/2024).

PGI menyerukan tiga hal menyikapi peristiwa tersebut. Pertama, manusia adalah citra Allah (Imago Dei) yang harus dihormati dan dimuliakan martabatnya sehingga PGI mengecam keras tindakan penyiksaan terhadap warga sipil di Papua. 

"Kepada korban dan keluarga korban, PGI menyampaikan rasa belasungkawa serta mendorong semua mitra ekumenis untuk membantu pemulihan trauma korban, keluarga korban, dan komunitas terdampak di Papua," katanya.

Kedua, tindakan penyiksaan ini merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia (The United Nations Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment) yang telah diratifikasi Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998. 

"Penting bagi kita semua untuk berdiri bersama dalam solidaritas untuk menentang penyiksaan dan melindungi Hak Asasi Manusia di Papua," kata PGI.

Ketiga, PGI mendorong dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkapkan pelanggaran HAM yang telah terjadi, menegakkan akuntabilitas, mencegah impunitas, serta memberikan keadilan kepada korban. Selain itu, perlu diperkuat mekanisme pengawasan dan pelaporan yang independen, serta penegakan hukum yang tegas dan transparan untuk mencegah terjadinya tindakan semacam ini di masa depan.

"Semoga peristiwa keji ini tidak mematahkan semangat kita untuk terus bekerja sama demi penghentian kekerasan di Tanah Papua, serta mewujudkan Papua Tanah Damai secara utuh dan menyeluruh," katanya.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Megapolitan
6 jam lalu

Kelakuan Buruk Ayah Pembanting Bayi hingga Tewas di Tangsel: Suka Mabuk dan Main Judol

Nasional
7 jam lalu

Prabowo bakal Berikan 10 Persen Saham Freeport Indonesia untuk Masyarakat Papua

Seleb
8 jam lalu

Gemas! Vidi Aldiano Ketularan Virus Ya Allah Lindungi Bilqis yang Viral di TikTok

Nasional
11 jam lalu

700.000 Anak Papua Tak Sekolah, Ini Arahan Tegas Presiden Prabowo

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal