“Jadi substansinya pernyataan Prabowo itu sama saja dengan mengakui Yerusalem sebagai milik kaum zionis. Ini sama dengan mendukung penjajahan Israel atas Palestina” tutur Lukman.
Menurut dia, Indonesia sepatutnya memprotes rencana pemindahan kedubes negara mana pun ke Palestina, termasuk Australia. Pernyataan Prabowo justru berpotensi melukai Bangsa Palestina dan juga masyarakat di Indonesia yang selama ini berjuang untuk rakyat Palestina.
Di sisi lain Palestina sudah sejak lama menganggap Indonesia sebagai sahabat sejati karena Indonesia selalu berani membela kepentingan Palestina di hadapan negara-negara di PBB.
“Waktu AS berencana memindahkan kedutaannya di Yerusalem, kita protes keras di PBB. Saya ingatkan, luka itu belum sembuh, jangan malah ditambah dengan rencana pemindahan kedutaan Australia ke Yerusalem,” ujar dia.
Jika rencana tersebut terwujud, masih kata Lukman, maka Australia berpotensi melanggar sejumlah resolusi PBB yang telah menetapkan Yerusalem dalam status quo.
“Jadi ini tidak bisa kita biarkan. Pernyataan Prabowo harus diralat karena Indonesia selama ini mendukung penuh kemerdekaan negara manapun, apalagi di Yerusalem itu ada Masjidil Aqsa, salah satu kota suci umat Islam,” kata Lukman.