Saat bayi sempat berhenti menangis, dia sempat panik lalu menepuk bayinya agar kembali menangis, ternyata bayi itu kedinginan dan dia meminta pramugari menurunkan suhu pesawat. Lalu dia menggendong bayi keluar tirai, semua penumpang bertepuk tangan gembira seperti menyambut anggota keluarga baru.
“Setelah itu aku bawa bayi begini semua langsung alhamdulillah gitu kayak kayak satu keluarga itu bergembira menunggu kelahiran seorang keluarganya gitu dan sibuk sekali begitu kayak nggak percaya gimana ya,” ucap Yulia.
Kemudian, dia melihat ada sinar matahari masuk lewat jendela pesawat. Yulia pun berinisiatif menjemur bayi di dekat jendela itu.
Dan kulit bayi kembali hangat saat disentuh, dia teringat saat bayi itu tampak tenang dan mengedipkan matanya. Yulia rindu terhadap bayi itu dan ingin bertemu kembali. Karena tidak tahu bagaimana keadaannya, dan di mana tempat tinggalnya.
“Jadi bayinya seperti tenang sambil kaya kedip-kedip gitu sampai sekarang saya masih ini kangen lho sama bayinya, kangen sama bayinya kalau ada yang bisa ngasih alamatnya ibu untuk bertemu gitu, saya ingin ketemu,” ucap Yulia.
Setelah kejadian itu, Yulia turun dengan membawa bayi, di bawah sudah ada ambulans yang stand by dan langsung ditangani oleh tim medis. Dia pun hampir terlupa anaknya masih ada di dalam pesawat sehingga tidak bisa menemani bayi dan ibunya ke kantor medis.
Namun, dia terus berdoa agar ibu dan bayi yang dia tolong baik-baik saja hingga akhirnya dia mendapat kabar baik lewat direct message Instagramnya yang menyampaikan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat.
“Saya cuma bersyukur ya Allah saya berdoa ini yang aku tolong seperti apa ya? Takut kan saya takut ya karena ini aku bukan medis gitu. Yang aku lakukan takutnya apakah kenapa gitu kan, infeksi atau kenapa. Alhamdulillah besoknya itu aku dapat DM di Instagramku itu keluarganya,” tuturnya.