Tiga hari kemudian atau pada 18 Maret 2020, dia mengalami demam hebat di malam hari namun kembali normal pada pagi harinya. Kejadian itu terus berulang selama beberapa hari.
Tung pun sempat tak bisa napas dan akhirnya melakukan cek tes darah dan foto thorax.
“Setelah itu saya 95 persen positif Covid-19. Pada saat itu swab test masih antre panjang dan lama, tidak seperti sekarang," ujar Tung Desem yang mengaku sempat tiga kali ditolak rumah sakit.
Tung merasakan efek luar biasa dari mengonsumsi cukup air putih setiap hari. Salah satunya pengambilan analisis gas darah (AGD) yang sebelumnya dua kali gagal menjadi lebih mudah.
“Mestinya, menurut saya, pasien Covid-19 diwajibkan minum air putih selama perawatan," tutur Tung.
Sementara itu penyintas Covid-19 Susi Satiwi Rudiati mengaku sama sekali tidak mengalami gejala seperti pasien lainnya. Dia hanya merasakan sakit kepala luar biasa yang tak pernah dirasakan sebelumnya.
Susi yang hidup dengan satu ginjal selama 23 tahun itu mengalami tensi tinggi hingga 156. Padahal biasanya 120 paling tinggi. Dirinya hanya bisa teriak-teriak di dalam kamar. Malam harinya, dirinya tak bisa tidur.
"Saya sudah berpikir ini hari terakhir (dalam hidup saya). Tapi saya seperti mendapatkan mukjizat setelah berbagi rezeki dengan seorang petugas cleaning service," ucapnya.
"Esok harinya perbuatan baik saya berbagi kepada orang lain seolah langsung dijawab oleh Tuhan. Badan saya terasa segar dan tak lama kemudian saya dinyatakan sembuh dari Covid-19,” tutur Susi yang sempat dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, selama beberapa hari.
Susi, suaminya, tiga anaknya, dan tujuh orang kerabatnya terinfeksi Covid-19 setelah kumpul pada saat lebaran Hari Raya Idul Fitri yang lalu.