Dedi menjelaskan, Ditpolair dapat melakukan evakuasi terhadap korban wilayah perairan Selat Sunda yang bekerja sama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla), dengan menggunakan lima kapal.
"Tim masih bekerja terus kapal kita bekerja sama dengan Bakamla untuk terus menyisir wilayah perairan. Untuk Polair mengerahkan lima kapal kualifikasinya type B," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat, hingga saat ini 334 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. "Korban yang meninggal itu jumlah sementara dan kemungkinan bertambah," kata Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018).
Dia mengatakan, temuan tentang jumlah korban meninggal dunia terus meningkat. Sebelumnya tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.
Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 masih hilang.