Dia berharap semua pihak bisa menjaga situasi politik saat ini. Kritik yang disampaikan pun harus jelas agar tidak menimbulkan tanggapan-tanggapan negatif. Meski begitu, semua kritik harus ditanggapi dengan tenang dan kepala dingin. Bahkan, harus dijadikan sebagai evaluasi diri. Bukan balik mengkritik, atau kemudian balik menyerang.
"Saya kira yang penting adalah bagaimana kita menyikapi semua ini tidak boleh membawa hati panas. Misalnya, peringatan atau kritik, itu buat saya pribadi, saya hidup dan besar dari kritik. Saya pribadi. Dan insya Allah menjadi tangguh karena kritik," katanya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyinggung elite politik di Jakarta yang kerap merugikan bangsa dan negara. Hal itu disampaikan dalam pidatonya di acara "Prabowo Menyapa Jawa Barat". Prabowo mengkritik kesenjangan ekonomi di Indonesia dan minimnya kepemilikan lahan oleh rakyat karena kerakusan elite politik.
"Jangan-jangan karena elite kita yang goblok, atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," kata Prabowo.
Dia mengatakan, Partai Gerindra menolak sistem ekonomi neoliberal karena telah menciptakan kesenjangan pendapatan. "Karena orang kalau sudah kaya dia pingin kaya lagi. Kapitalisme artinya harus ada modal dengan modal kita bisa dapat modal lebih besar lagi,” ujarnya.