Selain mempertebal penjagaan di dua wilayah tersebut, personel tambahan juga diterjunkan ke Jayapura, Papua. Namun Tito tidak merinci jumlah personel tambahan itu.
"Saya kirim pasukan dari koor Brimob untuk jaga situasi di sana," ujar mantan kepala Badan Nasional Penanggulantan Terorisme (BNPT) ini.
Tito berharap kejadian penyerangan dan tindakan anarkis tak terulang kembali. Pihaknya akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Sebelumnya, sebanyak 150 warga yang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua itu berakhir ricuh. Saat aparat bernegosiasi dengan pedemo, muncul ribuan orang membawa senjata tajam dan panah. Mereka menyerbu aparat keamanan sehingga satu anggota TNI meninggal dunia.
Anggota TNI meninggal saat menjaga mobil yang sebelumnya ditumpangi prajurit TNI yang menyimpan senjata. Mereka merampas senjata api (senpi) yang berada di dalam mobil tersebut.