Polri: Yogyakarta dan Solo Rawan Konflik Komunal di Pemilu 2019

Irfan Ma'ruf
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. (Foto: iNews.id/Dok.)

Selanjutnya, ada pula daerah tingkat kabupaten yang dianggap rawan seperti Boven Digoel, Anambas, Halmahera Utara, Nduga, Puncak Jaya, Nabire, Waropen, Mamberamo Tengah, Sarmi, dan Jayawijaya.

Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut, pihak kepolisian telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, baik preemtif maupun preventif. “Penegakan hukum juga dilakukan bila peristiwa tersebut terjadi dan ada tersangkanya,” ucapnya.

Sebelumnya, Polri juga telah memetakan 10 provinsi di seluruh Indonesia yang paling rawan terjadinya gangguan pemilu. Kesepuluh provinsi itu adalah Maluku Utara, DKI Jakarta, Papua, NTT, Gorontalo, Maluku, Papua Barat, Aceh, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Tengah.

Dedi juga menjelaskan, ada beberapa faktor yang dijadikan tolok ukur dalam membuat pemetaan daerah rawan politik tersebut. Faktor-faktor itu antara lain dilihat dari unsur penyelenggara, kontestasi, partisipasi masyarakat, potensi gangguan kamtibmas, dan ambang gangguan kamtibmas.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

PWI Gelar AJP 2025 Berhadiah Rp300 Juta, Dorong Jurnalisme Kemanusiaan di Bencana Sumatra

Nasional
1 hari lalu

Jimly: 380 Anggota Polri Harus Pensiun Dini usai PP Penempatan Polisi di Kementerian Terbit

Nasional
2 hari lalu

Kapolri Promosikan 35 Polwan ke Jabatan Strategis, Komitmen Kesetaraan Gender

Nasional
2 hari lalu

Respons Kapolri soal Pemerintah Buat PP Atur Penempatan Polisi di Luar Struktur

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal