Oleh karena itu, Ambrancius juga memohon maaf atas kritikannya yang menyinggung masyarakat Papua secara luas. Menurutnya, sangat tidak mungkin dirinya menghina masyarakat Papua karena dirinya mengaku diadati oleh di Papua dan diangkat sebagai anak Papua dengan acara lompat piring dan bakar batu di Kabupaten Kerom dan Jayapura.
Dia merasa tidak mungkin menyakiti atau menghina masyarakat Papua yang dicintainya. Karena kritikan tersebut hanya ditunjukan kepada oknum yang kebetulan merupakan anak Papua juga.
“Saya benar-benar dengan hati yang tulus memohon maaf kepada masyarakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita menjadi salah pengertian. Dan mudah-mudahan hal ini dapat dimaklumi dan dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya buat saya,” kata Ambrancius.
Ambrancius mengaku akan bertanggung jawab jika Natalius Pigai menggugat dirinya secara hukum. Bahkan dirinya menegaskan tidak akan lari dari masalah tersebut.
“Saya tetap bertanggung jawab kepada Oknum tersebut bila saya dianggap melanggar hukum. Tapi intinya saya tidak ada maksud sedikitpun untuk melukai hati masyarakat Papua. Untuk itu, kepada saudara saya masyarakat Papua agar dapat memaafkan saya,” kata Ambrancius.