“Saya juga minta Menteri Dikti dan Science, coba dipelajari perlu di universitas-universitas kita apakah cukup mempelajari masalah air ini, bagaimana mencari air, bagaimana mengelola distribusi air, bagaimana mencegah banjir. Air harus jadi sumber produktivitas jangan menjadi sumber bencana,” katanya.
Prabowo menyoroti bahwa permasalahan banjir kerap terjadi di daerah-daerah rendah setiap musim hujan, apalagi dengan kondisi iklim yang semakin tidak menentu.
Presiden mendorong agar semakin banyak fakultas di perguruan tinggi yang mempelajari masalah air. Apalagi, dia menilai bidang ilmu terkait air, seperti hidrologi, masih kurang mendapat perhatian di dunia akademik Indonesia.
“Karena itu kita harus antisipasi, kalau tidak salah bidang air ini masih sedikit yang dipelajari di fakultas-fakultas kita, ini tergolong mungkin hidrologi, kalau tidak salah ya, hidrologi,” kata dia.