Prabowo mengingatkan, sejak awal berdiri, APEC dibangun atas dasar semangat kerja sama multilateral dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Karena itu, menurutnya penting untuk memperbarui komitmen terhadap sistem perdagangan terbuka dan adil yang berlandaskan aturan internasional.
"Sudah saatnya kita memperbarui komitmen kita terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka, adil, dan inklusif. Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dengan WTO sebagai inti dan untuk memastikan bahwa setiap orang berkompetisi pada tingkat yang sama," ucap Prabowo.
Presiden juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif justru akan memperdalam perpecahan dan mengancam perdamaian.
"Pertumbuhan yang eksklusif adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menyebabkan ketidakstabilan, dan ketidakstabilan tidak akan kondusif bagi perdamaian dan kesejahteraan. Oleh karena itu, inklusivitas seharusnya menjadi panduan kita," ujarnya.