“Hal-hal yang disampaikan (Prabowo) semalam itu adalah hal-hal lama, hal-hal umum, hal-hal yang sebenarnya sudah diketahui oleh publik dan yang pemerintah sedang laksanakan saat ini,” ucapnya.
Dia mengatakan, angka kemiskinan di Indonesia berhasil ditekan selama pemerintahan Jokowi–JK yakni menjadi di bawah 10 persen. “Nah situasi makroekonomi kita ini baik dan diakui tidak saja oleh lembaga-lembaga peringkat dunia, tetapi lembaga-lembaga multilateral juga seperti IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menggelar diskusi dengan para pakar ekonomi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Hasilnya, dia melihat ada kerawanan dalam prospek ekonomi bangsa di masa mendatang.
Salah satu ekonom di Tim Pakar Prabowo–Sandi, Fuwad Bawazir menuturkan, tren nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus akan mengalami pelemahan dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan, dia memprediksi keadaan semacam itu akan terus bertahan hingga tahun depan.
“Tren indikasinya masih sama, bahkan memburuk. (Kurs) bisa mengarah ke angka psikologis Rp16.000 per dolar AS. Data yang kami lihat, rupiah cenderung melemah sampai 2019. Lama-lama akan berdampak buruk, ini dibutuhkan langkah efektif dari pemerintah bukan hanya sekadar retorika,” ujar Fuwad.