Menurutnya, hal ini menjadi tantangan besar di sektor kesehatan. Pasalnya, kekurangan tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di hampir banyak negara.
“Padahal kita tahu dokter umum saja kita kekurangan, kekurangan sangat besar kalau tidak salah kekurangan diatas 140.000 dokter. Kita juga kekurangan spesialis ribuan yang kita kurang, ini PR dan tidak hanya kita. Hampir semua negara saya kunjungi saya minta pendapat, pemerintahnya hampir semua menanggap kurang dokter,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Prabowo menilai perlu ada penyesuaian kebijakan pendidikan. Dia bilang fakultas kedokteran harus ditambah serta kuota mahasiswa juga akan disesuaikan.
"Kalau perlu bisa ditambah beasiswa, LPDP mungkin prioritas paling atas itu kedokteran," jelas dia.