“Walapun sejak awal kami tahu format lomba tahun ini bukan kompetisi antarnegara, tapi kebersamaan dan kerja sama tim, kami menjalani pemusatan latihan dengan disiplin tinggi dan menghadapi lomba ini dengan serius,” ujar pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 29 tahun lalu itu.
Dengan format baru tersebut, kata Dadang, dalam satu tim bertekad untuk memberikan prestasi yang terbaik. Dari format itu, Dadang merasakan hikmah bahwa selain profesionalisme, setiap prajurit Angkatan Darat negara-negara ASEAN harus bisa bekerja sama dalam membela suatu tujuan bersama secara maksimal.
“Memang kita membela satu tim, tapi di dalam tim sendiri, selain membangun kebersamaan dan soliditas sebagai sesama anggota tim, kita juga pada dasarnya wakil dari negara masing-masing untuk membela bendera yang sama yaitu, bendera tim,” tuturnya.
Perhelatan Lomba Tembak AARM 29/2019 yang mengusung tema “Together We Can” baru saja selesai dan ditutup oleh KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Pusdikif Pussenif Kodiklatad, Selasa (26/11/2019) kemarin. Kebersamaan dan kerja sama tim (Alligator, Bear, Cheetah, dan Dragon) dalam lomba tembak ini, tidak hanya menjaga marwah kompetisi, namun juga berhasil menjaga kesetaraan dan memelihara kebersamaan sesama negara ASEAN.