"Saya sudah meminta kepada dinas terkait untuk betul-betul memberikan support karena kalau Gus Dur ini kan yang menjadi kekuatan utamanya hal-hal yang bersifat kalau saya bilang 'magisnya' gitu ini kan kekuatan Gus Dur," ucapnya.
Pramono membeberkan bahwa dirinya juga memiliki ikatan pribadi dengan Gus Dur, termasuk dalam perjalanan politiknya.
Sementara itu, Sinta Wahid menjelaskan, pembangunan pusat kajian Islam Asia Tenggara yang dilengkapi dengan perpustakaan modern ini merupakan keinginan Gus Dur sebelum wafat. Perpustakaan tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas digital dan teknologi terkini.
Menurutnya, ide ini muncul dari keinginan masyarakat yang ingin merasakan kehadiran Gus Dur secara langsung.
"Ini keinginan dari masyarakat bahwa di situ ada Gus Dur-nya. Itu mau kita jadikan seperti diorama, dalam bentuk diorama artinya yang bercerita itu Gus Dur sendiri," ujar Sinta Wahid.