JAKARTA, iNews.id - Situasi keamanan di Prancis mencekam usai muncul kerusuhan dipicu kematian remaja yang dibunuh polisi. Warga negara Indonesia (WNI) di sana dipastikan dalam kondisi aman.
"KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian kota Nanterre serta komunitas Indonesia di sana. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang terdampak atau terlibat dalam kerusuhan tersebut," kata Direktur Perlindungan WNIdan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha dalam pernyataannya, Jumat (30/6/2023).
Sebagai informasi, telah terjadi kerusuhan di berbagai lokasi di Prancis. Kerusuhan ini dipicu oleh tindakan polisi yang menembak mati seorang pemuda Prancis keturunan Aljazair, Nahel (17), ketika ia tidak mengikuti perintah untuk berhenti pada Selasa, 27 Juni 2023, di kota Nanterre.
Kerusuhan kemudian meluas ke daerah pinggiran kota Paris lainnya, termasuk Seine-Saint-Denis, Villeurbanne, serta kota-kota besar lainnya seperti Nantes dan Toulouse hingga Rabu (28/6/2023) malam.
Pembunuhan tersebut merupakan penembakan fatal ketiga yang terjadi selama perhentian lalu lintas di Prancis sejauh ini pada tahun 2023, jumlahnya menurun dari rekor 13 tahun sebelumnya, menurut juru bicara kepolisian nasional.
Dalam catatan Reuters, sebelumnya terdapat tiga pembunuhan serupa pada tahun 2021 dan dua pada tahun 2020, yang menunjukkan bahwa sejak 2017, mayoritas korban adalah orang kulit hitam atau keturunan Arab.
Ombudsman Hak Asasi Manusia Prancis telah membuka penyelidikan atas kematian tersebut, menjadi penyelidikan keenam terkait insiden serupa yang terjadi pada tahun 2022 dan 2023.