"Kunjungan saya bertepatan dengan situasi tak menentu di dunia, termasuk mewabahnya virus korona. Justru saat seperti ini penting bagi seorang kawan hadir untuk saling menguatkan," ucapnya.
Sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan personel operasi pemadaman dan pemulihan karhutla yang melanda Australia. Sebanyak 38 personel bantuan kemanusiaan Indonesia diterjunkan ke wilayah Blue Mountain, New South Wales melalui Royal Australian Air Force (RAAF) Base Richmond di New South Wales pada (2/2/2020) lalu.
Menurut informasi yang diterima dari Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, Minggu (9/2/2020), bantuan kemanusiaan tersebut terdiri dari 26 personel Satuan Setingkat Peleton (SST) Zeni TNI Angkatan Darat, 6 personel Marinir, 4 personel Fasilitas Konstruksi TNI Angkatan Darat dan 2 personel Pusat Kesehatan TNI. Bencana karhutla atau yang lebih dikenal sebagai bushfire di Australia disebabkan oleh musim kemarau panjang serta cuaca panas ekstrem sejak triwulan ketiga tahun 2019 hingga saat ini.
Lebih dari 7,7 hektare lahan terbakar dan menimbulkan korban jiwa sedikitnya 33 orang dan lebih dari 2.000 rumah serta bangunan terbakar. Kejadian itu juga membuat ribuan orang mengungsi.
Menurut laporan dari Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Medi Herlianto, operasi yang dilakukan hingga hari ke-8 ini meliputi pembersihan jalur atau akses dan mencari lokasi untuk menjadi sasaran baru pemadaman. Tim West yang terdiri dari pasukan TNI bersama tim ADF juga membersihkan akses dari pohon tumbang dan melakukan pengkajian untuk memasang pipa saluran air bersih di area Zig-Zag Railway. Sedangkan untuk rencana kegiatan pada hari ke-9, Tim East dari pasukan TNI akan kembali melanjutkan membuka dan membersihkan akses jalan dan pengkajian di wilayah Aboriginal Community dibantu alat berat di sektor Devils Hole Trail dan Grono North Trail sampai waktu tertentu.