Meski begitu, Ridwan mengakui anggaran daerah tidak pernah bisa cukup untuk membiayai proyek-proyek transportasi massal tersebut.
"Kita butuh kurang lebih Rp100 triliunan untuk menyelesaikan dan menaikkan dari 13 persen warga naik public transport menjadi 50 persen warga Bandung Raya naik public transport. Jadi per hari ini hanya 13 persen warga cekungan Bandung yang naik public transport. Dinaikkan ke 50 persen cost-nya tidak murah tapi harus dilakukan," ucap Ridwan.
"Karena semakin ditunda nanti harganya akan bertambah mahal seperti halnya MRT sekarang yang juga harganya berbeda dengan MRT pertama di Jakarta," tuturnya.