“Kurang lebih ada 200 personel. Semoga seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan,” ucap Suharyanto.
“Kami datangkan alat berat, pompa alkon, dan warga di sekitar situ juga kami pastikan kebutuhan dasarnya tercukupi,” tuturnya.
Ke depannya, BNPB juga akan mengambil langkah relokasi kepada warga yang tinggal di wilayah kritis agar lebih aman dan tidak kembali terancam. Menurut Kepala BNPB, masih ada 28 warga yang saat ini tinggal di kawasan rawan bencana tanah longsor.
Upaya relokasi akan dilakukan setelah upaya penanganan darurat selesai sepenuhnya. Mengenai lokasi relokasi, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah memiliki lahan khusus yang tentunya lebih aman.
Menurut hasil laporan yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah per Jumat (14/11) pukul 11.16 WIB, menjadi 3 orang dan 20 lainnya masih dalam proses pencarian. Sedangkan 23 jiwa selamat namun berada di wilayah rawan bencana.
Ketiga korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Majenang dan 20 warga yang selamat telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Adapun kerugian material meliputi 12 rumah rusak berat karena tertimbun material longsor dan 16 rumah yang berada di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terancam longsoran.
Upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan oleh tim gabungan. Namun kondisi cuaca, kondisi tanah yang masih labil dan minimnya penerangan menjadi tantangan seluruh tim. Kendati demikian, operasi SAR tetap dilakukan dengan melihat sejumlah faktor seperti kondisi cuaca dan kontur tanah yang labil.