Kartu Tani membantu dalam pengumpulan data petani, seperti identitas, lokasi tanam, jenis tanaman, dan waktu penanaman. Data ini menjadi bagian dari inisiatif "satu data Indonesia" yang berfokus pada informasi petani.
Data ini sangat berharga karena dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas petani, memenuhi kebutuhan petani, dan memproyeksikan kebutuhan pangan masyarakat.
Data dari Kartu Tani memungkinkan Ganjar untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi kepada petani. Jika kuota pupuk subsidi kurang dari yang diperlukan, tindakan dapat diambil secara cepat untuk menjaga produktivitas petani tetap tinggi.
Selain itu, data Kartu Tani memungkinkan Ganjar Pranowo untuk berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan beras.
Dengan data dari Kartu Tani, Ganjar juga dapat mengurangi peran middleman yang sering kali mengakibatkan harga komoditas pertanian tinggi. Data ini telah membantu dalam mengurangi peran middleman dan memantau harga komoditas pangan.