Universitas-universitas tersebut memiliki kerja sama yang erat dengan industri dan pemerintah, serta menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan teknologi dan solusi untuk berbagai masalah global. Artinya, Indonesia perlu memperkuat sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan dana penelitian, memfasilitasi kolaborasi antara universitas dan industri, serta mengadopsi sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada pengembangan penelitian.
Negara-negara maju menunjukkan bahwa pentingnya inklusivitas dan aksesibilitas dalam pendidikan. Negara-negara seperti Kanada dan Swedia memastikan bahwa semua anak– terlepas dari latar belakang ekonomi atau sosial– memiliki akses yang sama ke pendidikan berkualitas.
Berbagai negara tersebut menyediakan dukungan yang luas bagi siswa dengan kebutuhan khusus dan memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal. Indonesia dapat mencontoh pendekatan tersebut dengan memperluas program beasiswa, meningkatkan fasilitas di daerah terpencil, dan memastikan bahwa semua siswa mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan untuk berkembang.
Adopsi praktik terbaik dari negara maju bukan berarti menyalin secara mentah-mentah, melainkan mengadaptasi dan mengintegrasikan elemen-elemen yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal. Reformasi pendidikan yang mengacu pada keberhasilan negara lain harus tetap mempertimbangkan budaya, nilai-nilai, dan kondisi spesifik Indonesia.
Belajar dari negara maju melalui pendekatan penyesuaian dengan konteks Indonesia, diharapkan sistem pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang holistik dan siap menghadapi tantangan masa depan. Upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang akan menjadi investasi terbaik untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah dan berdaya saing global. Semoga.
Arikel ini telah tayang di Sindonews dengan judul: Problematika Pendidikan dan Pembangunan di Indonesia