Setelah Jokowi menjadi Presiden pada 2014, Ahok diangkat menjadi gubernur. Dia melanjutkan upaya reformasi birokrasi dan memperkenalkan sistem e-Budgeting untuk memastikan transparansi anggaran. Ahok juga fokus pada perbaikan pelayanan publik dan penanggulangan masalah banjir serta kemacetan di Jakarta.
Gaya kepemimpinannya yang langsung dan blak-blakan sering kali menimbulkan kontroversi.
Pada September 2016, Ahok menjadi sorotan karena pernyataannya yang mengutip ayat Al-Qur'an dalam pidato. Pernyataannya dianggap menghina agama oleh banyak kelompok yang memicu protes besar-besaran.
Setelah proses hukum yang panjang, Ahok dijatuhi hukuman 2 tahun penjara pada Mei 2017 dan menjalani hukuman di Rutan Mako Brimob, Depok, hingga dibebaskan pada Januari 2019.
Setelah bebas, Ahok memutuskan tidak terlibat langsung dalam politik elektoral dan lebih fokus pada kegiatan sosial serta bisnis. Pada akhir 2019, dia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), di mana dia bertanggung jawab untuk mengawasi reformasi tata kelola perusahaan demi meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Ahok sebelumnya menikah dengan Veronica Tan dan memiliki tiga anak. Namun, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada 2018. Kemudian, Ahok menikah dengan Puput Nastiti Devi pada 2019 dan dikaruniai seorang anak.
Hingga 2024, Ahok tetap menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang tegas dan integritasnya dalam memerangi korupsi terus menginspirasi banyak orang. Meskipun tidak lagi aktif dalam politik praktis, Ahok terus memainkan peran penting dalam dunia bisnis dan sosial di Indonesia.
Demikian profil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dari masa kecil di Belitung hingga karier politik dan pemerintahan di Jakarta. Kehadirannya di dunia politik memberi warna tersendiri bagi dinamika demokrasi Indonesia.