Rekam jejaknya di Korps Bhayangkara panjang. Dia antara lain pernah menjabat Komandan Peleton Brimob Polda Sulut, Komandan Kompi Mako Brimob, Kepala Sub Bidang Gegana Polri, Komandan Brimob Binjai Polda Sumut (2003-2005) dan Wakapolda Sulawesi Utara (2017).
Prestasinya juga mentereng. Jony Asadoma pernah memimpin Kontingen Garuda yang bergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan. Misi ini berangkat pada 11 Oktober 2008.
Menariknya, sebelum menjadi taruna Akpol, Johny Asadoma merupakan petinju amatir nasional Indonesia. Dia pernah memenangi kejuaraan tingkat nasional dan internasional.
Jenderal kelahiran Denpasar, Bali ini antara lain meraih medali perunggu kelas layang kejuaraan Sarung Tinju Emas ke-7 di Denpasar pada 1982 (mewakili NTT), medali emas kelas layang SEA Games XII di Singapura (1983) dan Medali emas Piala Presiden VII di Jakarta (1984).
Johny juga pernah mewakili Indonesia dalam Olimpiade XXII di Los Angeles (1984). Sayang, langkahnya terhenti di babak penyisihan.
Bertugas di Divisi Hubinter Polri bukan hal baru bagi Johanis. Dia ternyata pernah menjabat sebagai Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubinter Polri. Pada 2016, dia menjadi perwakilan delegasi Indonesia di Turki. Menjabat Kadiv Hubinter Polri akan menjadi promosi bintang dua baginya.