Mereka yaitu Kepala Kejati Sumatera Selatan Sugeng Purnomo, Kepala Kejati Sulawesi Tengah Muhammad Rum, Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Diklat RI Ranu Mihardja serta Jaksa Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Supardi.
Dalam hal pendidikan, Johanis Tanak diketahui meraih gelar doktor (S-3) dari Universitas Airlangga Surabaya pada Juni 2019. Dia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Kontrak Kerja Sama Operasi (KSO) dalam Pekerjaan Jasa Konstruksi Milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Johanis Tanak mengungkapkan dirinya pernah dipanggil Jaksa Agung HM Prasetyo. Peristiwa tersebut terjadi saat dirinya menangani perkara mantan Gubernur Sulawesi Tengah, Mayor Jenderal (Purn) Bandjela Paliudju yang merupakan ketua dewan penasihat Partai Nasdem Sulawesi Tengah.
Saat itu Johanis Tanak mengaku siap menerima arahan dari Jaksa Agung. Ketika menghadap, Johanis Tanak menyampaikan kasus yang menjerat Bandjela Paliudju menjadi momentum bagi Jaksa Agung HM Prasetyo membuktikan integritasnya.