Suhartono menceritakan, operasi digelar usai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima laporan Kapal MV Sinar Kudus dibajak di perairan Laut Arab saat menuju Rotterdam, Belanda.
SBY saat itu memerintahkan kapal beserta krunya dibebaskan. Denjaka pun ditunjuk untuk melakukan misi ini.
Sebagai dukungan, Sat 81/Penanggulangan Teror Kopassus, TNI AD, Pasukan Katak (Kopaska TNI AL), hingga beberapa kapal tempur dikirim.
Operasi berbuah hasil. Sebanyak empat perompak tewas tertembus peluru dan mayatnya terlempar ke laut.
Kapal MV Sinar Kudus bersama seluruh awaknya berhasil diselamatkan.