JAKARTA, iNews.id - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dipromosikan sebagai Pangkostrad. Jenderal kelahiran Bandung ini akan menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang dimutasi sebagai Kasum TNI.
Mutasi jabatan Perwira Tinggi TNI tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI mengenai Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Dalam salinan surat yang diterima iNews.id, Selasa (25/5/2021), sejumlah pejabat strategis berganti. Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto mengonfirmasi SK mutasi ini.
Posisi yang ditinggalkan Dudung nantinya akan diisi Mayjen TNI Mulyo Aji yang saat ini menjabat Aspers KSAD. Sedangkan Eko Margiyono mengisi jabatan Kasum TNI yang ditinggalkan Letjen TNI Ganip Warsito.
Nama Dudung pernah viral di media sosial. Namanya bahkan memuncaki daftar trending topic Twitter di Indonesia pada Jumat (20/11/2020) siang. Tagar #PangdamJaya riuh diperbicangkan saat itu.
Profil Dudung Abdurachman
Dudung lahir di Bandung, Jawa Barat pada 16 November 1965. Perwira tinggi TNI AD yang menyandang gelar akademik sarjana ekonomi (SE) dan magister manajemen (MM) itu mengemban amanat sebagai Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020.
Dudung merupakan lulusan Akademi Milier (Akmil) 1988 dari kecabangan infanteri. Sebelum menjabat orang nomor satu di Kodam Jaya, dia merupakan Gubernur Akmil.
Anak dari pasangan Nasuha dan Nasyati ini menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Setelah lulus SMA pada 1985, Dudung mendaftar Akabri Darat. Dia melaksanakan pendidikan Akmil sampai 1988 dengan menyandang pangkat letnan dua (letda).
Pada 1981, ketika masuk kelas 2 SMP, cobaan menghampiri keluarganya karena sang ayah yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi, meninggal dunia.
Dudung kecil sudah membulatkan tekad ingin menjadi tentara. Profesi itu selalu memanggilnya karena dia hidup dan tinggal di barak. Profesi itu didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya untuk membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya.