JAKARTA, iNews.id - Relawan Pro Jokowi (Projo) mengaku heran permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (1/8/2024) lalu dipolitisasi. Mereka menyayangkan hal tersebut.
“Janganlah sebuah permintaan maaf yang menurut saya tulus kemudian dipolitisasi oleh pengamat. Saya pertanyakan, Anda sehat atau tidak? Gitu ya. Masa permintaan maaf aja harus dipersoalkan, diributkan gitu ya, dipolitisasi bahkan,” ujar Bendahara Umum (Bendum) Projo Panel Barus saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Dia menyatakan permohonan maaf yang disampaikan Jokowi sebagai pemimpin merupakan hal yang biasa. Apalagi, permintaan maaf itu diucapkan di depan ribuan warga serta para ulama dan umara.
“Itu hal biasa, Anda kalau bikin acara di rumah, Anda setelah selesai acara Anda bilang mohon maaf apabila penerimaan kami kurang baik, pelayanan kami kurang baik, itu biasa itu. Jadi tidak perlu satu permintaan maaf yang tulus itu kemudian dipolitisasi berlebihan, saya jadi bertanya kepada pihak yang merespons sebuah permintaan maaf itu, Anda sehat atau tidak gitu,” ujar dia.
Projo, kata Panel, menganggap permintaan maaf Jokowi sebagai momentum yang baik, wajar, juga manusiawi.
“Jadi sebuah permintaan maaf yang tulus itu saya pikir hal yang baik untuk dilakukan, itu satu bukti bahwa kita sebagai manusia yang merendah diri, tidak sombong dan sebagainya karena tentu biar bagaimanapun Pak Jokowi, Pak Ma’ruf Amin adalah manusia yang mungkin dalam kepemimpinannya di periode kedua ada banyak kebijakan yang tidak bisa menyenangkan semua pihak gitu,” tutur dia.