Jenis Puisi Baru
Berdasarkan bentuk dan isinya, ada beberapa jenis puisi, yakni
- -Distikon: sajak yang terdiri atas dua baris kalimat dalam setiap baitnya. Jenis ini memiliki sajak a-a
- -Terzina: setiap baitnya terdiri atas tiga buah kalimat. Terzina memiliki sajak a-a-a: a-a-b: a-b-c atau a-b-b
- -Quatrain: setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat dengan sajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b
- -Quint: setiap baitnya terdiri atas lima baris dengan sajak a-a-a-a-a
- -Sektet: terdiri atas enam buah kalimat dalam setiap baitnya. Sektet memiliki sajak tak beraturan, pengarang juga bebas menyatakan perasaan tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi
- -Septima: Setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat dengan sajak yang tidak beraturan
- -Stanza: terdiri atas delapan kalimat dan memiliki sajak yang tidak berurutan
- -Soneta: sajak terdiri atas empat bait. Dua bait pertama masing-masing terdiri atas empat bait, 2 bait terakhir terdiri atas 3 bait
- -Bebas: puisi yang tidak terikat dengan beberapa aturan khusus, yakni jumlah baris setiap bait, jumlah suku kata, sajak, irama, ritma dan pilihan katanya
Sedangkan, berdasarkan isinya, puisi terbagi atas, sebagai berikut:
- -Balada: puisi atau sajak yang berbentuk cerita atau kisah
- -Himne: puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne juga disebut sajak ketuhanan
- -Ode: sajak berisikan puji-pujian kepada seseorang, bangsa atau sesuatu yang mulia
- -Epigram: puisi yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar. Mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama
- -Romance: puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kepada lawan jenis, bangsa, negara dan lainnya.
- -Elegi: puisi berisi duka nestapa
- -Satire: puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan kasar kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi di masyarakat
Apa Saja Contoh Puisi Baru?
- Contoh Puisi Baru Singkat 1
Sore
Jangan biarkan semburat jingga membelai nyiurnya
Sebelum embun yang kau terima membasahi syairnya
Lihatlah betapa alam mengulang perkasa
Memaknai hidup dengan Tuhan yang Esa
Betapa banyak sepagi ini kau terima nikmatnya
Tak peduli seberapa banyak keluh diterima-Nya
Tentang sebuah nikmat, syukuri sepagi ini
Jangan menunggu senja lalu pagi tak pernah kembali