Tidak mudah bisa mendapatkan pisau komando Kopassus, meski ternyata bukan hanya prajurit Baret Merah yang bisa memilikinya. Pasukan elite dari matra lain juga bisa menyandangnya, meski tentu saja harus melewati serangkaian pelatihan berat.
Pada Agustus lalu, 14 prajurit Paskhas TNI Angkatan Udara mendapat pisau komando Kopassus setelah mengikuti pendidikan Komando Kopassus.
Danjen Kopassus saat itu Mayjen Mohammad Hasan mengatakan, apa yang diikrarkan para prajurit dapat mendorong semangat dan memotivasi dalam bertugas dan mengabdi kepada bangsa dan negara.
Untuk menonjolkan peran pisau komando Kopassus bahkan dibuatkan monumen. Pisau komando raksasa menancap kokoh di Puncak Lalana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Monumen Pisau Komando Kopassus di Gunung Karst, Desa Cibadak, Ciampea.
Dibangun pada Juni 2021, Monumen Pisau komando Kopassus setinggi 12 meter yang dilapisi baja itu diresmikan pada November 2021. Monumen ini juga dibangun untuk menjaga kelestarian cagar budaya di Gunung Lalana.
Puncak Gunung Lalana merupakan gunung kapur yang berada di Ciampea dengan ketinggian 835 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tempat ini juga digunakan sebagai lokasi latihan Korps Baret Merah. Selain itu juga digunakan ekspedisi oleh para personel Batalyon 14 Grup 1 Kopassus.