JAKARTA, iNews.id - Ketua Bidang Keagamaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) angkat bicara soal geger Gus Samsudin dari Blitar, Jawa Timur yang menggunakan trik sulap dalam praktiknya. Gus Fahrur mengingatkan masyarakat untuk bisa membedakan kiai dan dukun agar tidak mudah tertipu.
Samsudin ini sempat dipercaya sejumlah masyarakat sebagai kiai ahli hikmah yang memiliki keilmuan menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, Gus Fahrur memastikan yang dilakukan Samsudin itu sangat berbeda dengan sikap kiai ahli hikmah.
"Doa-doa itu sangat bermanfaat, tapi kalau yang sifatnya konten-konten, pamer-pamer itu jelas sulapan. Tidak mungkin kiai seperti itu. Kiai itu justru sembunyi. Kiai enggak mau mempertontonkan yang seperti itu, takut riya," ucap Gus Fahrur dikutip Selasa (2/8/2022).
Gus Fahrur juga menyoroti Samsudin yang kerap mengenakan jubah dan serban layaknya seorang kiai. Dia huga mengingatkan kiai senang menyebarkan kebaikan dan menolong orang dengan ikhlas tanpa imbalan.
"Itu (Samsudin) jelas (demi) konten lah. Orang enggak bisa ngaji pakai serban, pakai jubah, itu kan jelas kontennya. Kita harus hati-hati. Kalau dia kiai, ngajar di pesantren, salat 5 waktu, hajinya bagus, itu doanya manjur percaya kita, karena ibadahnya tertib. Tapi kalau orang itu enggak shalat, enggak ibadah, terus kerjanya cuma ngonten, jangan dipercaya," ucapnya.