JAKARTA,iNews.id – Korban akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan berjatuhan di Tanah Air. Kasus warga yang merenggang nyawa usai menenggak cairan maut itu pun kian marak mengisi pemberitaan di berbagai media massa dalam negeri. Dalam dua pekan terakhir, korban miras oplosan yang meninggal dunia hingga 94 orang.
Data Humas Mabes Polri, korban tewas akibat mengonsumsi miras oplosan di Jakarta Timur sebanyak 19 orang, Jakarta Selatan 8 orang, Bekasi Kota 9 orang, dan Depok 9 orang.
Sementara di Jawa Barat, Cicalengka menjadi spot paling mematikan, sudah 44 orang tewas dan 300 orang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Di Bandung ada 4 orang meregang nyawa dan di Sukabumi 8 orang.
Polisi terus menyelidik penyebab dan peredaran ramuan maut yang serentak dan masif ini. Dari penggeledahan sebuah rumah di Cicalengka, ditemukan ribuan liter miras oplosan siap edar yang dibuat dan diracik dengan menggunakan metanol alcohol serta minuman penambah stamina.
Diduga bisnis miras oplosan ini beromset ratusan juta rupiah per bulan.
Tim Delik menelusuri proses peracikan miras oplosan dan dimana saja bahan-bahannya dapat dibeli. Selengkapnya saksikan Delik “Ramuan ke Alam Baka” Minggu Tengah malam hanya di RCTI.