JAKARTA, iNews.id – DPP Partai Demokrat menggelar rapat darurat malam ini. Rapat genting ini disebut emergency meeting menyikapi isu ketidakadilan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.
“Dalam pertemuan ini kami membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keadilan dan demokrasi khususnya dalam pilkada," ungkap Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (3/1/2017).
Saat ditanya mengenai perlakuan tidak adil mana yang dimaksud, Hinca belum mau menyebutkan sampai rapat tersebut selesai digelar. "Nanti kami paparkan lengkap", kata Hinca.
Ditanya apakah berkaitan dengan pilkada Kalimantan Timur? Hinca enggan memberikan penjelasan. "Pilkada kan banyak ada 171, salah satunya di kaltim," lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa saat ini adalah tahapan beberapa hari menjelang pendaftaran calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Masih ada tiga hari lagi. Kami tuntaskan malam ini. Terkonfirmasi hampir 100 orang hadir, kira-kira kami menyebutnya emergency meeting,” tuturnya.
Soal pecah kongsi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada Jawa Barat, Hinca mengakui hal itu lumrah. Setelah berpisah dengan PKS di Pilkada Jabar, Demokrat langsung menjalin komunikasi dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Demokrat memastikan akan mengusung Deddy Mizwar sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jabar.
“Misalnya PKS, kami tidak sama di Jabar tapi sama-sama di NTB dan NTT, jadi itu normal saja," katanya.