Gus Yaqut mengatakan, kader Ansor dan Banser harus fleksibel, tidak boleh membatasi pergaulan, harus bisa menerima perbedaan. Kader Ansor juga tidak boleh membatasi pergaulan karena latar belakang perbedaan agama, ras, budaya, dan lain-lain. NU, kata dia, didirikan untuk Indonesia, mengayomi semua warga.
Karenanya, tidak ada alasan bagi kader NU, termasuk Ansor dan Banser untuk tidak mencintai negeri Indonesia. Dan, tidak ada alasan untuk tidak mempertahankan negeri ini dari segala ancaman dan rongrongan terhadap NKRI.
Gus Yaqut mengingatkan kepada para mahasiswa, nantinya saat kembali pulang ke Indonesia kelak, tetap mencintai Indonesia, menjaga Indonesia dari setiap rongrongan, menjaga para kiai, menjaga ajaran ahlusunnah wal jamaah annahdliyyah.
Gus Yaqut memberi apresiasi tinggi atas atas semua aktivitas yang telah dilakukan dalam merawat dan mengembangkan NU, Ansor dan Banser di Mesir. GP Ansor Mesir ini merupakan cabang GP Ansor kelima di luar negeri setelah Arab Saudi, Korea Selatan, Malaysia, dan Taiwan. Menyusul kemudian yang akan segera berdiri adalah Jepang, Hong Kong, dan Eropa.