"Jadi memang mau kita itu semua perempuan bersedia berkebaya. Supaya kalau kita mendaftarkan kebaya ke UNESCO itu, dunia bisa melihat memang di sini banyak berkebaya," imbuhnya.
Dalam kegiatan itu, setidaknya ada 300 perempuan yang terlibat mengkampanyekan busana kebaya. Mereka juga menggelar aksi tari.
Kegiatan kampanye busana kabaya ini, kata Rahmi, tak hanya digelar di DKI Jakarta. "Kita juga bergerak di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Jogja, Ambarawa, dan Banten," terang Rahmi.