JAKARTA, iNews.id – Pascapelaksanaan Pemilu 2019, ratusan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dilaporkan gugur dalam melakukan tugas mereka. Sebagai bentuk ungkapan rasa duka cita terhadap peristiwa itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Jokowi–Ma’ruf mengadakan acara doa bersama dan tabur bunga.
“Jadi sebenarnya aksi hari ini bentuk belasungkawa kami kepada ratusan meninggal dunia yang menimpa sejumlah panitia pemilu,” kata Jubir TKN Milenial, Deny Giovanno, di Bundaran HI Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019).
Dia menganggap para petugas KPPS yang gugur sebagai pahlawan demokrasi Indonesia. Menurut dia, mereka memikul tanggung jawab yang besar. Dia juga mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk lebih memperhatikan keselamatan para panitia pemilu yang bertugas, terlebih dengan honorarium mereka yang tak seberapa.
“Mungkin belum disadari, orang-orang tidak aware bahwa menjadi KPPS itu berat tanggung jawabnya. Tekanan yang mereka hadapi juga sangat tinggi,” ungkapnya.
KPU mencatat, hingga Sabtu (28/4/2019) kemarin, sebanyak 272 orang petugas KPPS meninggal dunia dan 1.878 anggota KPPS lainnya dilaporkan sakit. KPU telah mengusulkan kepada pemerintah dana santunan kepada keluarga korban meninggal dunia sekitar Rp30 juta – Rp36 juta. Adapun KPPS yang mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kecacatan, diusulkan mendapat kompensasi sebesar Rp30 juta per orang. Sementara, korban luka diusulkan santunan maksimal Rp16 juta per orang.
TKN Milenial berharap KPU dapat mengevaluasi penyelenggaran Pemilu 2019 dengan baik. Dengan begitu, peristiwa memilukan seperti ini tidak terulang kembali. “Dengan jumlah korban meninggal sebanyak ini, tentu ini sebuah luka untuk demokrasi kita,” ucapnya.