Renaissance: Pengertian, Latar Belakang dan Tokoh-tokoh Sejarahnya

Kezia Veronica Corne
Ilustrasi Renaissance di Benua Eropa

Orang-orang Eropa dari akhir abad ke-15 hingga akhir ke-18 menganggap abad pertengahan sebagai zaman kegelapan. Bagi mereka Gotik sama dengan biadab. 

Sebelum adanya zaman Renaissance terdapat beberapa perbedaan besar dalam sejarah perkembangan Eropa, seperti mengenai pandangan hidup dan pola kebudayaan. 

Dengan adanya era ini, sebagai zaman pembaharuan (kelahiran kembali atau lahir kembali), terlihat dengan jelas semangat inkuiri yang dimiliki oleh masyarakat Eropa. Mereka menganggap Renaissance sebagai suatu peristiwa, yang terjadi secara tiba-tiba.

Hal tersebut mereka hubungkan dengan kejadian jatuhnya konstantinopel ketangan Bangsa Turki pada tahun 1453, yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Romawi Timur. 

Latar Belakang Sejarah Renaissance

Masih berdasarkan buku yang sama, menurut para ahli, Renaissance awalnya dimulai di Italia. Hal ini terjadi disebabkan setelah runtuhnya Romawi Barat tahun 476M, Italia mengalami kemunduran serta kota-kota menjadi sepi.

Sejak berlangsungnya Perang Salib (Abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan pasukan perang salib ke Palestina. Setelah Perang Salib berakhir, pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang terhubung kembali dengan dunia timur.

Muncul lah Republik dagang di Italia seperti Genoa, Florence, Venezia, dan Pisa di Milano. Kota-kota ini kemudian dikuasai oleh para pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya (golongan borjuis), antara lain keluarga Medici dari Florence. Mereka mendorong terjadinya pendobrakan terhadap pola-pola tradisional dari abad pertengahan.

Renaissance dapat berkembang akibat pengaruh dari kaum borjuis dan golongan humanisme yang merupakan kelompok orang yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan mendalami buku-buku karya Pustaka Klasik. Karya-karya tersebut, antara lain buah pikiran Socrates, Plato, dan para filsuf Yunani lainnya.

Kaum Humanis terdiri atas sastrawan, seniman, ahli agama atau teologi, guru kaum borjuis, orator (ahli pidato), dan sebagainya. Adapun sikap kaum Humanis pada kala itu adalah

  • -Kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti yang nyata (skeptis).
  • -Menentang terhadap tradisi lama.
  • -Sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini), yang dikenal melalui pandangan hidup berbunyi “Carpe Diem” (nikmatilah hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan hidup pada abad pertengahan “memento mori” (ingatlah hari sesudah mati).
  • -Record breaker, memecahkan rekor dengan menghasilkan karya-karya terkenal.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Putin: Bola Ada di Tangan Eropa dan Ukraina

Internasional
4 hari lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Nasional
6 hari lalu

Fadli Zon Pastikan Tak Ada Intervensi dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Internasional
18 hari lalu

Tegas, Putin: Tak Ada Negosiasi jika Rusia Perang Lawan Eropa

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal