Berdasarkan hasil analisa Daryono, rentetan gempa tersebut terjadi secara berurutan dari arah barat ke timur, atau lebih jelasnya dari Selat Sunda dan bergeser ke Selatan Jawa tengah. Daryono belum dapat menyimpulkan apakah gempa tersebut akan menyambung ke daerah Bali dan Lombok.
"Apakah aktivitas gempa signifikan ini akan berlanjut ke timur seperti Jawa Timur, Bali, atau hingga ke Lombok? Hal ini belum dapat diprediksi," terangnya.
Daryono menjelaskan, seluruh gempa signifikan yang terjadi tersebut berpusat di Samudra Hindia. Adapun, sumber gempanya berada diantara zona sumber gempa megathrust, Benioff, dan sesar aktif di dasar laut dalam Lempeng Eurasia.
"Rentetan gempa signifikan di busur Jawa ini menarik karena sebagian besar pusat gempanya terletak di kluster zona aktif gempa pada bulan Juli 2021 yang lalu," kata Daryono.
Hasil monitoring gempa oleh BMKG selama 20 hari terakhir, dibeberkan Daryono, tampak kluster zona aktif gempa terdapat di sejumlah wilayah Indonesia. Diantaranya, Barat Aceh, Mentawai, Lampung, Selat Sunda, seluruh wilayah Selatan Jawa, Lombok, Sumba, Sulawesi Tengah, Laut Maluku, Seram dan Papua Barat bagian Utara.