Dia menyebut bahwa pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun. Dimana ini merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.
“Produksinya ini akan terus kita tingkatkan hingga nanti mencapai 4 juta ton per tahun,” tuturnya.
Jokowi berharap bahwa adanya pabrik ini dapat menekan impor baja di Indonesia. Hal ini mengingat selama lima tahun terakhir kebutuhan baja Indonesia meningkat hingga 40%.
“Dan dengan beroperasinya pabrik ini kita akan dapat memenuhi kebutuhan baja dalam negeri. Jadi ga ada lagi impor-impor yang kita lakukan. Ini yang kita harapkan. Sehingga sekali lagi akan menekan impor baja negara saat ini yang berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia. Sehingga kita harapkan nanti bisa menghemat devisa Rp.29 triliun per tahun. Ini angka yang sangat besar sekali,” pungkasnya.